Tuesday 17 March 2015

Ngopi Asyik di Coffee Shop

Buat orang awam, secangkir kopi mungkin tak pernah terlihat beda; hitam dan pahit. Pada kenyataannya, banyak ragam dan varian biji kopi yang dihasilkan para petani kopi di Indonesia. Jeni kopi terdiri dari 4 macam, yaitu Arabica, Robusta, Excelsa, dan Liberia. Hanya saja, yang paling banyak dikonsumsi di dunia adalah arabica dan robusta.  Sementara varietasnya yang ada di Indonesia jauh lebih banyak lagi, di antaranya; Pasundan, Aceh Gayo, Sunda Aromanis,  Robusta Flores, Robusta Pekalongan, Toraja, Manggarai, Malabar, dan masih banyak lagi. Keragaman inilah yang kemudian menciptakan sensasi rasa yang berbeda-beda saat disesap. Itulah yang akhirnya diburu oleh para penikmat kopi, karena tak ubahnya jenis minuman lain, kopi pun bisa memiliki banyak rasa.
Baretto-3
“Selain biji kopinya, yang membedakan cita rasa secangkir kopi adalah cara penyeduhannya. Beda penyeduhannya, akan berbeda pula rasanya,” ujar Roni, salah seorang barista (peracik kopi) di Rumah Kopi Baretto. Dalam prosesnya, banyak sekali alat seduh yang digunakan agar menciptakan sajian kopi menjadi berbeda. Menyeduh kopi tidak lagi dilakukan dengan hanya menambahkan air panas saja, tetapi sudah menggunakan berbagai alat bantu lain hingga mesin yang paling  modern sekalipun. Berbagai proses penyajian dilakukan dengan beragam cara;  pour over, french press, aero press, syphon, yang mungkin akan terdengar tidak familiar untuk masyarakat awam. Tapi, melalui cara penyajian seperti ini berbagai varian kopi pun akhirnya tersaji istimewa.
Kopi tubruk adalah cikal bakal dari seluruh sajian kopi saat ini. Tapi seiring perkembangan zaman, penikmat kopi dimanjakan dengan sajian yang lebih modern. Sebut saja varian kopi seperti  espresso, cappucino, mochacino, caffe latte, machiato, dan lain-lain.  Menu-menu  kopi seperti inilah yang disajikan di setiap coffee shop yang saat ini mulai menjamur di Tasikmalaya. Dan yang menarik, coffee shop menjelma menjadi tren baru sebagai tempat nongkrong asyik saat ini. Kumpulan anak muda menjadi pemandangan umum yang terlihat di setiap sudut warung kopi yang tersebar di berbagai wilayah di Tasikmalaya. Segelas kopi tentu saja tersaji di hadapan mereka, menemani perbincangan hangat yang terjadi.
“Saya suka ngopi di coffee shop bukan semata-mata karena kopinya saja, tapi nyari suasana buat nongkrongnya,” kata Heny, salah seorang member KWKT yang lebih memilih kopi Robusta dibanding Arabica, karena rasanya lebih kuat, katanya. Ia biasa memesan vietnam drip with milk dengan biji kopi Robusta Flores kalau sedang hangout di coffee shop.  Makanya Heny sering mencari lokasi ngopi yang suasananya bikin betah.
Baretto-2
Alasan serupa disampaikan Sugih Riyanto yang suka ngopi di coffee shop karena bisa sekalian ngumpul bareng teman-temannya. “Ngopi asyik itu tidak cukup satu atau dua jam karena diselingi ngobrol ngaler-ngidul, sehingga butuh tempat yang tidak bisa diganggu.”.  Tidak heran kalau dalam seminggu Sugih bisa 4 sampai 5 kali nongkrong di coffee shop. Biasanya setelah pulang kerja ia akan langsung meluncur ke coffee shop favoritnya.
Lain lagi dengan Gian Adel. Ia senang sekali mengunjungi warung-warung kopi karena menurutnya setiap coffee shop memiliki konsep yang berbeda-beda. “Segelas kopi di coffee shop yang berbeda memberikan cerita yang berbeda pula,” ujarnya.
Tidak dapat dipungkiri kalau kandungan kafein dalam kopi dapat membangkitkan energi dan semangat dalam tubuh, termasuk membuat pikiran menjadi lebih rileks. Alasan inilah yang dikemukakan Aivi tentang hobinya ngopi di coffee shop. “Coffee shop jadi semacam pelarian untuk refreshing dan mengistirahatkan pikiran, karena setiap harinya aku disibukkan dengan kegiatan mengejar omzet jualan, penat memikirkan marketing maupun branding produk yang dijual.”
Pada akhirnya, coffee shop tidak hanya sebagai tongkrongan biasa karena banyak hal yang menarik yang bisa dilihat, termasuk pembelajaran tentang seluk-beluk dunia kopi. “Melihat barista meracik kopi itu asyik!” kata Aivi. “Mulai dari menggiling, penambahan air, sampai pembuatan latte art menggunakan foam dari susu. Aku juga jadi tahu cara membedakan berbagai macam rasa kopi, mulai dari tingkat keasaman, sensasi buah-buahan yang dicecap, hingga pengetahuan mengenai aneka biji kopi dari setiap daerah penghasil.”
Saat ini, banyak sekali tempat yang bisa dikunjungi para penikmat kopi di Tasikmalaya. Di antaranya; Rumah Kopi Baretto, Osmosis Coffee, Par Coffee, Express Coffee, Ngopitiam, Pergola, Kopi Lawas, Coffee Talk, Photongopi, Bross Coffee, Kopi Dadas, dan masih banyak yang lain.  So, buat yang pengen nongkrong sambil ngopi-ngopi asyik, tempat-tempat tersebut bisa jadi pilihan anda.

http://kulinertasik.com/2015/03/17/ngopi-asyik-di-coffee-shop/ by iwok abqari/KWKT

No comments:

Post a Comment